Mixed bed Deionizer merupakan filter dengan proses deionisasi untuk mendapatkan air dengan kemurnian 99,999%. Di dalam mixed bed terdapat campuran resin cation dan anion dengan komposisi tertentu.
Mixed-Bed Deionizer merupakan alat untuk menghilangkan ion-ion terlarut dalam air menggunakan resin kation dan anion, dimana kedua resin berada dalam satu wadah (tanki). Salah satu industri yang paling banyak menggunakan Mixed-Bed Deionizer yaitu industri elektronik, karena air yang digunakan untuk proses pencucian harus bersih dari ion.
Sebagai informasi tambahan, softener merupakan bagian dari ion-exchanger tetapi hanya menggunakan resin kation saja, karena bertujuan untuk menghilangkan ion Ca2+ atau ion Mg2+ (mengurangi kesadahan) atau kation lainnya yang menggantikan ion Na+ pada resin, sehingga regenerant yang umum digunakan yaitu NaCl. Adapun ion-exchange tower, terdiri atas kation deionizer dan anion deionizer secara terpisah baik 1 maupun lebih. Sedangkan mixed-bed, resin kation dan anion bekerja secara bersamaan dalam satu tanki. Dengan demikian, istilah deionizer umumnya sering ditujukan pada kemampuannya menghilangkan kation dan anion keduanya, sehingga softener biasanya tidak dimasukkan pada kategori deionizer karena hanya menghilangkan kation saja.
Pada resin mixed-bed deionizer, terjadi pertukaran ion antara kation dengan H+ dan antara anion dengan OH-. Sehingga regenerant resin kation biasanya digunakan HCl (asam kuat) sebagai pengganti kation menjadi H+ kembali, dan regenerant resin anion biasanya digunakan NaOH (basa kuat) sebagai pengganti anion menjadi OH-. Jenis resin yang digunakan mempengaruhi efektifitas dalam menghilangkan kation dan anion dalam air baku.
Terdapat 2 tipe deionizer yang menggunakan resin penukar ion yaitu
1. Chemical regeneration type deionizer
Mixed-bed deionizer tank dan ion-exchange tower termasuk kedalam tipe ini, dimana keduanya dapat melakukan regenerasi on-site menggunakan regenerant basa dan asam baik secara manual maupun otomatis. Pengunaan tipe ini biasanya untuk jumlah laju air yang besar mulai dari 4.000 L/jam hingga 40.000 L/jam. Berikut contoh chemical regeneration type deionizer:
2. Non-regeneration type deionizer
Tipe ini lebih simple dan mudah dipindahkan, dimana proses regenerasi tidak dilakukan on-site. Biasanya memiliki jumlah laju alir yang kecil antara 15 L/jam sampai 1.000 L/jam. Keunggulan tipe ini yaitu meminimalisir biaya pemeliharaan karena proses regenerasi dilakukan diluar melalui jasa perusahaan Water Treatment. Berikut contoh non-regeneration type deionizer yang prinsipnya sama seperti mixed-bed karena resin kation dan resin anion berada dalam 1 tanki:
Karena kemurnian air yang diharapkan mendekati 100% maka biasanya produk mixed bed diukur dengan resistivity dengan satuan mω.
Pengoperasian mixed bed diperlukan tingkat keahlian yang profesional dalam melakukan proses regenerasi.
Proses regenerasi dilakukan dengan bantuan angin dari compressor. Diharapkan terjadinya pemisahan yang sempurna antara resin cation yang biasanya terletak di bawah dan resin anion di atas. Pemilihan resin anion dan cation untuk mixed bed perlu dilakukan dengan baik sehingga pada saat pemisahan resin-resin cation dan anion dapat dilihat dengan jelas oleh operator yang melakukan proses regenerasi yang berdasarkan perbedaan warna.
Resin anion diregenerasi dengan NaOH dan resin cation dengan HCl.
Proses Regenerasi Resin Mixed-Bed
Proses regenerasi pada mixed-bed deionizer terdiri atas beberapa tahap yaitu sebagai berikut:
1. Backwash, dialirkan air dari bawah ke atas untuk membersihkan kotoran yang menempel dalam resin selama 15-20 menit, selanjutnya direndam air selama 10 menit, dimana resin anion akan berada diatas karena berat jenisnya yang lebih kecil dari resin kation.
2. Anion regeneration, dialirkan NaOH 48% dan air yang sesuai dengan volume resin anion dari atas melewati resin anion bersamaan dengan aliran air dari bawah menuju regenerant collector yang berada dibagian tengah.
3. Water extrusion, dialirkan air dari atas dan bawah tanki untuk membilas sisa NaOH selama 15 menit.
4. Cation regeneration, dialirkan HCl 32% dan air yang sesuai dengan volume resin kation dari bawah melewati resin kation bersamaan dengan aliran air dari atas menuju regenerant collector yang berada dibagian tengah.
5. Water extrusion, dialirkan air dari atas dan bawah tanki untuk membilas HCl selama 20 menit.
6. Rinsing, dialirkan air untuk pembilasan semuanya dari atas dan bawah.
7. Drain down, dialirkan udara dari atas ke bawah untuk membilas sisa air.
8. Mixing, dialirkan udara dari bawah ke atas untuk mencampur kembali secara homogen resin kation dan resin anion didalam tanki.
9. Flushing and service, dialirkan air secara normal dari atas ke bawah, yang dilanjutkan pengukuran konduktifitas untuk parameter berhasil tidaknya proses regenerasi.
Untuk order silakan isi form di bawah ini dan kami akan email total biaya (produk + ongkos kirim) dan no rek kami
Jika ada kesulitan dalam menggunakan form order di atas, silakan hubungi Customer Service kami.